Download App

Chapter 19: SHUT THEM DOWN

Love her so much that she might doubt your sanity, but not your passion.

-Anonymous-

***

"You are very beautiful, my love…"

Dan Torak bersungguh- sungguh dengan kata- katanya. Kulit Raine yang sewarna susu sangat kontras dengan rambutnya yang sekelam langit malam.

Mata Raine yang seperti batu obsidian, walaupun kedua matanya memancarkan ketakutan, tapi tetap tidak bisa mengurangi kecantikannya.

Ada suatu dorongan aneh yang membuat Torak tidak bisa menarik diri dari kedua mata Raine.

Tidak akan pernah cukup seberapa pun banyaknya waktu yang Torak habiskan untuk melihat bidadari di hadapannya ini. Ya, Raine adalah guardian angel yang telah Selene, sang Dewi bulan, anugerahi untuk dirinya.

Di mata Torak, Raine sangatlah sempurna. Torak akan menjadi sangat tamak, kalau dia mengharapkan lebih dari kesempurnaan di hadapannya ini.

Torak mencium buku- buku jari Raine dengan penuh kasih sayang, "bolehkah aku mendengar suaramu, my love?"

Pertanyaan Torak membuat Raine menggigit bibirnya, dia menurunkan pandangannya kembali ke pangkuannya dimana Torak sedang menggenggam tangannya.

Raine bisa merasakan sensasi aneh karena sentuhan Torak, perasaan hangat yang menggelitik ini membuat Raine merasa aman. Sudah lama sekali sejak terakhir kali Raine berbicara. Seolah seluruh kata telah meninggalkan tenggorokkannya dan hanya menyisakan keheningan.

"Mungkin tidak hari ini," Torak berkata setelah Raine masih diam saja.

Dia mengulurkan tangannya ke arah belakang kepala Raine dan menariknya mendekat, Torak ingin mencium bibir Raine yang memikat, tapi gadis itu menutup matanya sangat erat dan ketakutan.

Sebuah senyum jahil terukir di bibir Torak saat dia mencium kening Raine. Ikatan jiwa ini sangatlah merasuki diri Torak, dia ingin lebih, ingin segalanya tentang gadis di hadapannya ini.

Tapi, tidak dalam kondisinya yang tidak stabil seperti sekarang ini. Ketika setiap kali Torak menyentuhnya, dia akan gemetar ketakutan.

"Kemarilah, kamu harus makan sesuatu." Torak meletakkan tangannya di punggung Raine dan di bawah pahanya dengan hati- hati seraya menggendongnya keluar dari bathroom dan meletakkannya di atas ranjang.

Kakinya yang terluka membuat Torak khawatir, dia mengatupkan rahangnya, marah pada dirinya sendiri karena telah meninggalkan Raine dan membuat kondisinya menjadi seperti ini.

Torak mengusap kepala gadis itu sambil memesan sesuatu untuknya.

***

Setelah Torak memastikan Raine telah makan dan tidur dengan nyenyak, dirinya meninggalkan Raine bersama sang Beta, Calleb.

Torak telah meminta Raphael untuk membawa James dan Jen ke kamar di sebelah kamarnya, dia tidak ingin meninggalkan Raine sendirian lagi, tapi dia tidak mungkin menunjukkan sisi brutal dirinya di hadapan gadis ini.

Torak dapat merasakan monster di dalam dirinya menggaruk ambang kesadarannya, terganggu karena kedua orang tersebut telah membuat Raine ketakutan.

Melalui mind link, Torak dapat mendengar alasan mengapa Raine melarikan diri dari kamarnya dan semua ini karena ulah Jen.

Rahang Torak mengatup ketika dia memasuki kamar dan melihat James dan Jen sedang berlutut di lantai. James terlihat sangat ketakutan, dia menundukkan kepalanya sangat rendah dengan pundaknya yang lebar merosot turun.

Di sisi lain, walaupun Jen masih berlutut, tapi matanya menunjukan sebuah gurat kesombongan yang membuat Torak ingin mematahkan lehernya. Itu merupakan sebuah bentuk penentangan dan seorang Alpha tidak bereaksi dengan baik pada sebuah tantangan.

Selain Torak, Raphael dan dua orang yang berlutut, ada sekitar tiga orang petarung di sekeliling mereka.

"Alpha Torak, kamu tidak bisa memperlakukanku seperti ini!" Jen menggelengkan kepalanya seraya rambut pirangnya bergoyang di sekeliling wajahnya. "Seharusnya aku yang menjadi Luna kalau dia tidak ada! Kamu telah berjanji pada ayahku!" Jen berteriak dengan lantang.

Dalam hitungan detik saja, Torak telahh mencengkeram leher Jen dan mangangkat tubuhnya beberapa sentimeter dari lantai, membuat kakinya menggantung, kehilangan keseimbangannya. Torak sangat murka dan monster di dalam dirinya tidak terkendali, terus mendorong kesadaran Torak untuk segera mengambil kendali.

"Aku tidak pernah menjanjikan apapun pada ayahmu yang brengsek itu." Torak menggeram dengan suara yang dalam. "Dia tidak akan mendapatkan otoritas ataupuan status Luna untuk putrinya yang tidak berguna. Jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan itu semua."

Berani sekali Alpha Xavier dengan sangat memalukannya medorong putrinya sendiri untuk mengaku sebagai pasangannya? Pria itu sudah mengambil langkah terlalu jauh untuk mendapatkan tanah untuk dirinya sendiri.

"Alpha, kamu akan membunuhnya." Raphael memperingati sambil mencoba untuk menahan Torak.

Warna di wajah Jen telah menghilang dan dia hampir pingsan. Tapi, Torak masih tidak ingin melepaskannya. Monster di dalam dirinya terus meneriakkan ke kepalanya untuk melihat darah Jen tumpah di lantai kamar ini karena telah menyakiti Raine.

"Alpha!" Raphael memanggil Torak kembali.

Baru setelah itu, Torak melepaskan Jen. Tubuh Jen langsung jatuh ke lantai dan dia terkesiap, berusaha menarik udara sebanyak mungkin ke paru- parunya.

"Kunci dia dan biarkan Xavier berbicara padaku kalau dia ingin putrinya kembali!" hardik Torak dengan sangat dingin. "Sepertinya dia harus membersihkan otaknya."

"Tidak!" Jen melolong dengan ekspresi wajah ketakutan. "Kamu tidak bisa melakukan ini padaku hanya karena kamu adalah Supreme Alpha"

"Ya. Aku adalah Supreme Alpha dan Xavier butuh mengingat hal ini di kepalanya!" Torak berseru marah pada perilaku Jen yang tidak menghormatinya. "Turunkan pangkatnya!" Torak menunjuk James.

"Alpha…" James tidak bisa menyelesaikan kata- katanya ketika petarung lainnya, yang berdiri untuk berjaga, telah menarik dirinya dan Jen keluar dari ruangan.

Setelah mereka berdua di tarik keluar dengan jeritan permohonan dan isakan dari Jen, Torak dan Raphael tinggal di kamar itu.

"Alpha, foto dirimu dan Luna sudah berada di peringkat atas situs pencarian sejak satu jam lalu." Raphael menginformasikan Torak. "Apa perintahmu?"

Raphael tidak yakin kalau Torak mau mempublikasikan hubungan dirinya dan Raine, tapi karena banyak orang telalh mengetahui mengenai Raine, sangatlah tidak mungkin untuk menyembunyikannya lagi.

Namun, melihat bagaiman kondisi Raine sekarang, sebuah publikasi bukanlah ide yang bagus juga.

"Beberapa orang telah mulai mencari tahu mengenai latar belakang Raine." Raphael menambahkan.

Kebberadaan Torak sangatlah misterius di mata public umum, jadi sedikit berita mengenai dirinya akan menjadi sebuah headline.

Entah itu adalah mengenai kerajaan bisnisnya ataupun mengenai jadwal kesehariannya. Apalagi mengenai hubungannya dengan seorang wanita.

Media online tengah berada dalam kehebohan saat ini.

"Bicara pada Jared. Bila dia menolak untuk menurunkan artikel tersebut aku akan menutup perusahannya!"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C19
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login