Chapter 38: Kebahagiaan berujung kesedihan

Selesai makan malam berdua, Rafa mengantar Nadia pulang. Sepasang kekasih yang baru meresmikan hubungan mereka itu tampak sangat bahagia hingga merasa dunia seakan hanya milik mereka saja. Yang lain hanya numpang. :V

"Baiklah, aku pulang. Tidur dan istirahat lah. Jangan lupa mimpi kan aku," ucap Rafa sambil mengacak rambut Nadia pelan.

"Hmm... Tidak mau," sahut gadis cantik itu.

"Kenapa tidak mau?" tanya Rafa sambil menautkan kedua alisnya bingung.

"Aku tidak mau memimpikan dirimu. Aku ingin nya bertemu langsung saja denganmu," jawab Nadia.

Kali ini bukan Nadia yang tersipu, melainkan Rafa. Entah apa yang sedang terjadi pada Nadia saat ini, tetapi yang jelas gadis itu benar-benar sangat menunjukkan perasaannya kepada Rafa setelah mereka resmi berpacaran malam ini.