Istri yang Selalu meremehkanku

Keteguhan seorang suami kepada istrinya yaitu Lisa. Bagaimana tidak hampir setiap hari istrinya membandingkan suaminya tersebut. Istri nya yang selalu mengeluh karena kurangnya rasa syukur. Ia selalu menuntut suaminya yaitu Mas Rendi untuk terus mengusahakan agar naik jabatan.

Lisa terus membanding-bandingkan Mas Rendi dengan tetangga. Suaminya begitu sangat marah terhadap istrinya, karena yang ia bandingkan tersebut adalah manager di kantornya sedangkan mas Rendi hanya sebagai staf nya. Namun Mas Rendi lebih sering mengalah kepada istrinya, ia begitu mencintai Lisa.

Walaupun pernikahan kami sudah 4 tahun ini dan walaupun kami belum mempunyai anak aku tetap mencintainya. Sebelum ada tetangga sebelah Lisa tidak seperti ini, Lisa berubah 100 derajat yang dulu sangat penurut terhadapku.

Aku sering memergokinya jika aku pulang kerja, Lisa selalu berbicara dan bercanda gurau bersama tetangga sebelah yaitu Dandi, namun mereka tidak hanya berduaan mereka bertiga yaitu Dandi, istrinya Mila dan Lisa istriku. Ntah apa yang mereka bicarakan namun aku sering menjemputnya untuk menyuruh pulang, kadang ia menolah namun aku tetap memaksa akhirnya ia mengalah, tetapi jika sudah sampai rumah kami berdua pasti ribut.

Lisa yang selalu bilang ia tidak ingin diatur dengan suaminya, karena kata Lisa dia belum bisa naik jabatan dan gak bisa merubah rumah yang besar dan punya mobil.

Aku ingin menyerah jujur rasanya melelahkan seharian di kantor banyak kerjaan, pulang ke rumah bukannya di sambut dengan penuh cinta namun seperti pulang ke neraka. Rumah yang aku anggap surga dunia ku tetapi malah menjadi neraka yang mengerikan.
Tapi aku tidak berdaya aku sangat mencintainya.

Entahlah sampai kapan aku harus bertahan, biar Tuhan saja yang menentukan yang penting aku usaha dulu untuk naik namun jika tidak bisa dan Lisa menggugat ku aku tidak apa apa berarti memang Tuhan tidak ingin aku bersatu selamanya.

Di kantor aku selalu mendapatkan tekanan dari Dandi manager ku dan sekaligus tetanggaku, di rumah aku selalu bertengkar. Lisa mengatakan jika satu tahun ini aku tidak bisa juga naik jabatan maka ia akan menggugat ku.

Aku kaget namun aku tetap diam, aku sudah pasrah tentang rumah tangga ku ini. Di kantor aku hanya banyak murung jika sudah selesai mengerjakan tugas kantor, terkadang teman dekatku yaitu Tama selalu membujuk ku agar jika istirahat aku mau ke kantin namun aku menolaknya dengan dalih aku tidak mood.

Tama mengatakan jika memang ada masalah yang kamu hadapi sekarang walaupun aku tidak tahu apa itu masalahmu, aku harap kamu tetap harus semangat, jangan murung begini, jika kamu terus-terus begini kamu bisa stress, kamu adalah orang yang humoris yang aku kenal. Namun sekarang sekarang aku juga kadang terikut tidak semangat.

Dulu kamu yang selalu menyemangati ku kata Tama. Dan terakhir kata kata dia sebelum beranjak ke kantin. Istri adalah cobaan bagi suaminya anak pun juga cobaan bagi kedua orangtuanya. Bijak lah menghadapi masalah, berdoa kepada Tuhan untuk segera mendapatkan solusinya atas masalah mu sekarang. Tuhan tidak akan meninggalkanmu namun Tuhan yang kadang ditinggalkan oleh hamba-Nya. Jika kamu terus diam seperti ini tidak akan menyelesaikan masalahmu, dan satu hal buktikan jika kamu suami yang hebat dan dapat diandalkan. Jika kamu bertanya kenapa aku bisa mengatakan ini karena aku sempat mendengar pembicaraan mu kepada manager kita.
Aku hendak masuk ke dalam ruangan Pak Dandi namun aku mendengar kalian seperti berdebat jadi aku mengurungkan niatku untuk masuk. Jika itu mau istrimu buktikan, usahakan dan doa pasti Tuhan akan membantumu, namun bila harapan mu tidak sesuai berarti menurut Tuhan itu tidak baik untukmu, fighting sahabat.

Aku terus diam mendengarkan nasehat Tama sahabatku, dia ada benar nya. Untuk apa aku harus begini terus, andaikan berdiam terus bisa merubah jabatanku maka aku tidak akan berbicara sama siapapun hm. Namun itu semua hanya khayalan.

Apakah aku bisa satu tahun ini naik jabatan?