Download App

Chapter 94: Nggak Mau Di Cap Sebagai Pelakor

Selesai makan Cia cuci piring. Dia sadar diri, udah makan malam dan di masakin, masa iya tinggal bersihin masih ngarep suaminya. Nanti kualat pulak.

Dhika saat ini duduk di sofa ruang tamu, dia nonton acara bisnis yang di tayangkan salah satu channel berbayar. Biasa orang pintar yang di tonton sesuatu yang menghasilkan.

"Pak, tukar napa." Cia datang dengan dua kaleng minuman soda dan cemilan yang di belinya tadi. Mengingat kasir itu membuat Cia ingin memaki.

Dhika menerima satu kaleng soda yang di berikan Cia, tapi dia nggak niat tukar channel bahkan di saut pun nggak.

Kok adalah suami yang modelannya begini, pikir Cia.

"Jangan bilang habis makan pasta jadi budek," sindir Cia. Dia duduk di lantai yang beralaskan ambal bulu halus.

Mulai tu dia nulis tugasnya, jangan sampek lewat lima hari bisa mati.

"Bagaimana latihanmu untuk Olimpiade?"

"Biasa aja pak, saya selalu berkabar kok sama pak Ramlan." Guru yang ngebimbing dia.


CREATORS' THOUGHTS
Ardhaharyani_9027 Ardhaharyani_9027

hallo, selamat membaca ya ^^

boleh tinggalkan jejak komentar ya, agar kami semangat.

i love u all ^^

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C94
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login