Sambil meringkuk memeluk boneka bunny putihnya, mata Flair mulai merasakan cahaya terang yang menembus dari jendela besar kamarnya. Perlahan ia mulai membuka matanya yang sembab dan bergerak-gerak malas. Tangannya meraba mencari poselnya dan membuka kunci ponselnya itu. Ia mulai melihat-lihat beberapa halaman medsosnya dan akhirya sampai di halaman chatnya bersama Erinka. Setiap malam ia mengirimkan pesan kepada Erinka, tetapi wanita itu tidak pernah sekalipun membalas pesannya. Bahkan dari 49 pesan terakhir yang dikirim Flair, tidak ada satupun yang dibuka oleh Erinka. Tidak ada sama sekali berita yang diberikan oleh Erinka untuk Flair. Tidak ada kabar yang ia terima tentang Hadley. Air mata Flair mulai mengalir, ia menangis lagi. Hatinya sudah sangat lelah tanpa Hadley di sisinya. Ia merindukan pelukan dan bercakap-cakap dengan Hadley. Dan dua belas buah boneka bunny memakai rok bunga-bunga yang menemaninya tidur malam ini adalah pemberian Hadley.