Risalah Cinta

“Kami dari keluarga baik-baik!” Itulah yang didapatkan oleh Arindi saat berkunjung ke kediaman Aris.

Bagaimanapun juga dia tak bisa menyalahkan orang tua kekasihnya tersebut. Di manapun tempatnya, seorang ibu pastilah mengharapkan menantu terbaik menurut pandangan masyarakat. Mereka tak mau menerima konsekuensi berat hanya karena dianggap salah menerima perempuan masuk ke keluarganya.

Arindi sendiri hanya menunduk, membayangkan betapa indahnya kehidupan yang dia jalani seandainya hari itu tak pernah tiba. Kehidupan sempurnanya sebagai anak perempuan yang bahagia, dicintai keluarga dan saudaranya. Akan tetapi, di beberapa sisi kita memang tak bisa memilih kehidupan macam apa untuk dijalani. Maka, dengan penuh keyakinan dia pergi, meninggalkan rumah itu dengan penuh kepedihan. Namun, di sisi lain mampukah dua hati saling ingkar pada cintanya?