Smeraldo: "The Truth Untold"

Aku menulis kisah ini supaya aku tidak terus-terusan overthinking. Ini adalah bagian dari terapi. Aku tidak butuh siapapun untuk mengobatiku. Aku pasti bisa sembuh dengan sendirinya.

Semua rahasia itu akhirnya akan lenyap dengan kematian gadis itu. Ia berhasil menyimpannya dalam-dalam. Semua kejujuran, semua kebohongan, tiada yang tau.
Diatas liang itu, seorang gadis meletakkan bunga lily kesukaan gadis lainnya yang sudah terbaring di dalam liang kuburnya.

"The truth untold," kata gadis itu. Seharusnya aku memberitahu segalanya kepadamu. Jarak ini tidak menjadi halangan untuk memisahkan kita. Tapi sekarang aku hanya bisa hadir disisimu saat kau telah tiada. Aku akan merindukanmu selalu.

Deretan rahasia tentang perasaan yang tidak terungkap. Kedua gadis itu telah berhasil merubah nasib mereka. Namun, salah satunya harus pergi sebelum mereka sempat bertemu kembali.

"Selesai," aku membiarkanmu bahagia tanpaku. Aku akan menyusul.

Sekarang gadis itu frustasi. Ia memasuki lembaran hidup yang pahit lagi. Sendirian. Tanpa sahabatnya disisinya lagi.

Diperjalanan ia bertemu banyak orang. Ia berinteraksi, setelah sekian lama menggantungkan perasaan pada sahabatnya. Akankah gadis ini kembali? atau terjebak dalam masa lalunya yang kelam?

Namun... semua orang yang ditemuinya ternyata sama. Semua pikiran negatif yang karang pikirannya ternyata benar-benar terwujud.
"Aku tahu, tidak ada yang benar-benar mencintaiku di dunia ini. Mereka yang ku percayai pada akhirnya juga menyakiti perasaanku dan mematahkan harapanku. Sungguh, aku lelah hidup seperti ini. Namun aku harus bertahan. Aku juga punya impian dan harus mewujudkannya."

"Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah mencintai diriku sendiri"
"Satu-satunya yang bisa ku percaya dan ku harapkan adalah diriku sendiri"
"Satu-satunya yang bisa menyelamatkanku adalah diriku sendiri"