About We | Tentang Aku, Kamu, dan Tuhan

~Sebaik baiknya perpisahan, tetap akan ada rasa kehilangan~


"Dikta"

"Iya sayang?"

"Nanti kalau udah sembuh, aku mau jalan-jalan sama kamu keliling Bandung"

"Aku mau ke tempat yang belum pernah kita datengin berdua"

"Aku mau makan makanan yang belum pernah aku makan bareng kamu"

"Iya sayang... kalau kaya gitu kamu janji kalau kamu harus sembuh" Ucapnya lembut

"Janji!!" Semangatku

.
.
.

"Dikta"

"Iya sayang? kenapa?" Jawabnya dengan lembut

"Tadi aku mimpi"

Dia yang tadi sedang asik main hp langsung menghadapku "Mimpi apa?"

"Aku ketemu Bunda sama Ayah"

Dia memperlihatkan senyum manisnya.
"Itukan cuma mimpi sayang, Bunda sama Ayah kamu udah bahagia di surga sana"

"Aku kangen mereka, aku mau ketemu mereka Ta"

"Nanti kalo kamu udah sembuh, aku anterin kamu ke makam mereka. Oke?!" Ucap Dikta menghiburku.

"Hmm" Jawabku sedih.

.
.
.

"Dikta"

"Iyaa" Jawabnya lembut

"Aku sayang kamu"

Dikta tersenyum mendengar ungkapanku "Aku tau, dan aku lebih sayang kamu"

"Aku mau sama-sama kamu terus"

"Aku takut sendirian, jadi kamu jangan tinggalin aku"

"Hhh, kamu kenapa sih? aku ga bakal ninggalin kamu, kemanapun kamu pergi aku bakal ada di samping kamu"

"Kamu janji" Tanyaku memastikan

"Janjiii"

.
.
.

Aku ingin terus bersamanya, bersama Ganendra Dikta Pratama. Lelaki yang entah bagaimana aku sangat mencintainya.

Aku ingin terus bersamanya, menghabiskan banyak waktu dengannya.

Tapi...