Misi Penyelamat Xue Shilin

Garren Xia terbangun di Zaman Nafas emas. Zaman Nafas Emas, memiliki arti yang miris. Nafas emas di sana memang dianggap emas, orang-orang yang bisa terus bernafas pada Zaman itu patut dikatakan sangat hebat!

Bagaimana tidak? Mereka harus menghadapi ketakutan yang menghantui! Setiap hari!

Alasannya karena, Setan Hati telah berevolusi! Bukan hanya menyesatkan, membuat gila atau semacamnya.

Monster, itulah mahakarya para Setan Hati. Kehangatan, wajah menawan, sunggingan senyum, tertawaan, sapaan menyenangkan, tak lagi bertahta. Tergantikan oleh berbagai macam hal yang menodai mata.

Tubuh seolah mandi darah, wajah berias tanah, disertai geraman dan suara khas yang membuat hati goyah. Mata putih, menggambarkan kekosongan. Itu hanya secuil dari pesona para monster yang sangat-sangat menyilaukan mata.

Pada saat itu juga, kompetisi terbesar sepanjang sejarah kultivasi diadakan. Para pelajar dipaksa berjudi. Nyawa mereka yang menjadi taruhan. Dan hadiahnya adalah, fasilitas menuju surga.

Garren Xia mendiami tubuh pemuda bernama Xue Shilin. Xue Shilin adalah biji jagung di Sekte Bintang Surgawi.

Wataknya polos, berjiwa kepahlawanan, dan ringan tangan. Mungkin itulah yang membuat jarum bundaran menunjuk namanya. Kenapa? Cerita yang ditampilkan oleh Screenshit, sudah pasti tidak memiliki akhir yang bagus.

Entah karena faktor apa, intinya itu selalu memiliki akhir tidak bagus. Xue Shilin karena berjiwa kepahlawanan mungkin ... dimanfaatkan? Oh, atau diremehkan? Atau dihianati?

Untuk mencegah akhir yang sama, sosok dengan watak dewasa, tidak terlalu ringan tangan, diperlukan. Dan Garren Xia adalah wujud dari itu semua.

Garren tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini! Yang akan menjadi lawan mainnya, tentu saja sudah pasti "orang itu". Orang di masa lalu.

Awalnya, dia sangat senang. Pasalnya, dicerita kali ini, dia pasti akan bertemu dengan "orang itu". Dia pasti bisa bersama "orang itu", berbagi nafas, menyaksikan tawa dan senyuman indahnya ....

Namun, dia seolah dijatuhkan dari surga saat mendapati kenyataan yang ada. Orang itu berbeda.

Meski begitu, berbeda atau tidak, rasa yang dihasilkan saat bersama orang itu tetap sama. Yakni, bahagia.

Dalam kisah kali ini, dia berjanji membuat orang itu ada dalam genggamannya. Melindunginya, mengamankan, dan jika bisa ... membuatnya bahagia.

Xue Shilin seharusnya menjadi pahlawan yang menolong ribuan orang, tapi jarena jiwa yang ada di tubuhnya bukanlah jiwanya, raganya bergerak sesuai tuntunan jiwa baru yang ada. Garren Xia malah berfokus menebang monster yang berpotensi melukai "Orang Itu".

Bagaimana kelanjutannya?

Bisakah dia menunaikan janjinya?

Apakah dia tidak akan mengecewakan?