Path Tsardom Russia Empires

ia berlari terus menuju jalan yang gelap gulita, ia hanya sendirian dan tidak tahu ia berada dimana dan bagaimana ia bisa sampai disini.

penuh dengan pertanyaan namun ia memilih untuk menggurungkan niatnya, ia hanya fokus berlari menuju sebuah titik cahaya.

namun ketika melewati titik putih. seakan akan terik cahaya menyilaukan pemandangan beberapa saat, dan ia merasakan gelap gulita itu serasa hilang seperti beban yang selama ini ia rasakan hilang, ia melihat 4 seorang yang duduk di sebuah batu dibawah pohon kelapa.

ia menuju ke 4 orang , ia seakan akan tidak percaya bahwa ia merasakan sebuah rasa rindu yang tidak bisa dibayangkan.

ketika ia sampai ke 4 orang itu, ia menangis rindu. ia melihat ke wajah orang itu, mereka hanya tersenyum tanpa menanyakan siapa aku, seolah olah mereka tahu siapa aku.

salah satu orang itu mengucapkan, ia berawakan berambut ikal, berambut hitam, berhidung mancung, berkulit sawo matang.

"nak kamu tidak pantas berada disini, belum saatnya"

berselang dari orang itu salah satu orang itu mengucapkan, ia berawakan berambut lurus dan berwarna coklat, berhidung mancung, berkulit putih.

"kamu masih ada yang harus kamu lakukan diduniamu, belum saatnya kamu berada disini".

ketika orang orang itu mengucapkan itu, aku terbangun dari tempat tidurku. ketika aku terbangun menuju sebuah jendela yang disinari oleh cahaya rembulan.

ia menyadari tubuhnya bukanlah milik dia, ia mencubit, meraba wajahnya, ini bukanlah sebuah mimpi melainkan kenyataan, lantas ia mencoba mengingat dari lubuk memori anak ini.

ia mengetahui nama anak ini adalah Sergei alexandrovich seorang pangeran dari kerajaan russia.